Catatan di Tengah “Hiatus”

Smile!

Sedih..

Hanya kata sedih yg terlintas tiap kali aku sendiri dan tidak sendiri. Kesedihan ini bukan beranjak dari sesuatu yang kosong, sepi. Kesedihan ini sulit dibendung, bahkan nyaris tumpahkan air mata di setiap malam-malamku. Aku sedih, dada ini hancur, melihatmu pergi menjauh dan semakin menjauh. Meninggalkan aku dalam kepedihan dan kesepian yang menjadi selimut terdingin sepanjang hari.

Kau memang mampu membuat aku tersenyum. Tampakkan keindahan walau sementara. Tapi kini aku sendiri disini. Berada di gelapnya ruang, sementara aku tak mengetahui kemanapun keu melangkah.

Aku, memang manusia yg tak sempurna di matamu. Jauh dari harapan yang selama ini kau harap dari aku. Dan aku kembali menangis saat tak kau balas segala sapaku. Apakah kita mesti berpisah?

Hanya kepadaNya aku selalu memohon dan memohon. Kata ikhlas ini sedikitnya mampu tepiskan segala kegundahan. Tapi kesedihan juga menjadi beban hati. Aku sendiri, tanpa hatimu lagi. Sepertinya aku memang tak pantas untukmu.



Aku selalu sayang kamu..