Kopi Tengah Malam - Mengejar Layangan

Breaking

Wednesday 20 August 2014

Kopi Tengah Malam

Ngopi maning coy
Kembali lagi setelah pagi, siang, dan sore dicekoki bergelas-gelas kopi. Saat tengah malam pun, tidak lupa mengaduk lagi secangkir kopi hitam favorit. Kopi pengantar tidur, yang justru membuat sulit tidur.
Tak apa lah, semoga besok bangun pagi, seperti biasanya.
Atau lebih tepatnya nanti pagi, karena menurut orang-orang barat, lewat jam 12 malam itu sudah pagi.


Baiklah, kita tidak usah mempermasalahkan itu. Secangkir kopi ini sangat nikmat selagi hangat. Apalagi bila ditemani beberapa potong kue atau pisang goreng. Akan semakin khas jamuan yang tersedia walaupun minum kopi sendiri.


Ahh, nikmatnya..


*


Jadi teringat gadis di toko bunga siang tadi. Matanya sipit mirip bintang film Hong Kong yang cantik-cantik.
Tubuhnya proporsional sekali. Aku pikir dia penjual bunga disitu, ternyata sama-sama pembeli. Hampir saja terkecoh kecantikannya.


Lalu sore tadi mampir ke warkop Bu Riska yang imut, mirip marmut. Biasa, ritual ngopi sebelum matahari terbenam. Harus dilaksanakan, sebab jika tidak akan terbayang terus harumnya kopi Bu Riska.
Yang gendut, mirip badut.


Okey coy, lanjut ngarang cerita di tempat lain ya.
Ritualnya dipending dulu.
Nunggu ayam jantan berkokok.


Salam Kopi.

No comments:

Post a Comment

Mengejar Layangan. Powered by Blogger.