Kopi Tubruk - Mengejar Layangan

Breaking

Wednesday 6 December 2017

Kopi Tubruk

Kopi Tubruk Darurat
Tertulis pada buku saku yang kutemukan
Cepat tapi tdk mendahului
Tajam tapi tdk melukai
Pintar tapi tdk menggurui

1 April 2017 Pukul 02:59 Dinihari
Sebuah pesan singkat diakhiri penutup..

#kopitubruk.

Kegelisahan kemudian menggelayuti malam. Tapi kata sandi sudah tertulis. Artinya, dia tidak bisa berbuat banyak lagi. Dinihari itu dia terpaksa menelan kembali sebutir Sanax.
Data sudah disiapkan sejak beberapa bulan lalu. Penyerahan perusahaan kepada putrinya sudah hampir final. Sedangkan kesepakatan pembagian pasar warung kopi seakan tidak pernah terjadi. Akan semakin panjang dan rumit bila harus melewati pengalihan kepemilikan kepada yang baru.

Rupanya, pengalihan itulah yang akan membuat kepentingan kelurahan itu berantakan. Dokumen rahasia, tindakan kecurangan dan sebagainya akan mudah tersebar. Lagi-lagi nama baik perusahaan jadi taruhannya. Akan sangat mungkin satu-satunya unit bisnis yang tersisa, Warung Kopi Wiloto harus angkat kaki dari kelurahan ini. Hal itu sama dengan menamatkan riwayat perusahaan dan Dinasti Wiloto.

Informasi dari beberapa pembantunya menyebutkan mengenai rencana pengambil alihan wilayah dan menggantikannya dengan perusahaan yang lebih bersih membuatnya gamang. Keputusan harus segera diambil, sedangkan pihak-pihak yang bermain sangat tidak ingin dikecewakan. Sepintas dia teringat bagaimana saat koleganya tertembak usai main gaple, lalu kasusnya tidak jelas entah kemana. Atau saat seorang aktifis kelurahan terpaksa diracun di dalam bus antar kota antar provinsi.


Tapi dia menyadari seperti apa dirinya. Seorang yang mempunyai kapabilitas tinggi. Kepercayaan diri itulah yang membuat musuh-musuhnya semakin membabi buta dan menghalalkan segala cara untuk menguasai jalur-jalur penting yang kini masih dipegang Holding Company keluarga Wiloto.
Perusahaan keluarga yang telah dirintis sejak awal orde baru dan menanjak pesat saat orde reformasi didengungkan.

Lalu apakah kegiatan usahanya cukup bersih? Dari sinilah mantan pembantu setianya yang sakit hati konon membeberkan bagaimana Capital itu diperoleh. Money laundry? Bukan. Hanya persebaran Rupiah tanpa register dari Negeri Kangguru. Itupun masih misterius, bisa benar - bisa tidak.

Tapi, akurasi adalah nomor dua.

(el/17)

No comments:

Post a Comment

Mengejar Layangan. Powered by Blogger.